IMPLEMENTASI MANAGEMEN STRATEGIS



IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN STRATEGIS



MAKALAH




OLEH ;
SYAMSUL ARIFIN BIN MARHATAB








 

YAYASAN MA’ARIF SYAICHONA MOH.CHOLIL
STAI SYAICHONA MOH.CHOLIL BANGKALAN
PRODI PENDIDIKAN EKONOMI SYARI’AH
BANGKALAN
MARET 2016



IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN STRATEGIS


MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah MANAJEMEN STRATEGIS
Dosen Pembina : Dr.H.MOHAMMAD KUSWADI, M.Pd


OLEH :
SYAMSUL ARIFIN BIN MARHATAB

 


 




YAYASAN MA’ARIF SYAICHONA MOH.CHOLIL
STAI SYAICHONA MOH.CHOLIL BANGKALAN
PRODI EKONOMI SYARI’AH
BANGKALAN
MARET 2016




KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat Ridho Allah SWT, Makalah  yang berjudul : ” Implementasi dalam Manajemen Strategis  ini dapat penulis selesaikan sesuai yang direncanakan. Salam dan solawat semoga selalu tercurahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW, semoga pertolongan dan syafaat beliau terlimpahkan kepada kita sekalian. Amin.
            Makalah ini kami susun sebagai sebuah bentuk tugas dari mata kuliah yang di bimbing oleh dosen Dr.H.MOHAMMAD KUSWADI, M.Pd. Kepada beliau kami haturkan banyak-banyak terima kasih. Berkat beliaulah makalah ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat, terima Kasih kami haturkan pada teman-teman yang telah membantu dari beberapa aspek.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang membaca serta mengkaji tentang Manajemen Strategis, khususnya teman-teman mahasiswa Ekonomi Syari’ah semester VI dan prodi lainnya di kampus STAIS Bangkalan.





Bangkalan, 29 Februari 2016
Penulis



DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul.......................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang......................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah..................................................................... 2
C.  Tujuan Penulisan Makalah........................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Implementasi.......................................................... 3
B.  Tujuan Jangka Pendek.............................................................. 4
C.  Kualitas Tujuan Jangka Pendek yang Efektif.......................... 5
D.  Beberapa Taktik Fungsional dalam Manajeman Strategis........ 9

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 15





BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam kajiannya tentang strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya strategi tidak sekedar memiliki dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan tiga ‘P’ baru, yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly).
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penulisan makalah ini, dirumuskan permasalahan yang mengenai beberapa aspek implementasi dan beberapa taktik fungsional dalam manajemen strategis.

C.      Tujuan Penulisan Makalah
Berpijak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan beberapa aspek implementasi dan beberapa taktik fungsional dalam manajemen strategis, serta memberikan gambaran dikalangan mahasiswa tentang Manajemen Strategis.











BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.
Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu kurikulum.
Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan.
Dalam konteks implementasi kurikulum pendekatan-pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses. Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut. Masing-masing pendekatan itu mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda.
B.       Tujuan Jangka Pendek
Bab 7 menjelaskan tentang strategi-strategi bisnis, strategi-strategi utama, dan tujuan-tujuan jangka panjang yang sangat penting dalam menciptakan masa depan yang sukses. Akan tetapi, untuk membuatnya menjadi kenyataan, orang-orang dalam suatu organisasi yang benar-benar "melakakan pekerjaan" di bisnis tersebut memerlukan panduan mengenai apa yang perlu mereka lakukan. Tujuan jangka pendek (short-term objectives) adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau dimaksudkan untuk dapat dicapai dan biasanya kuantitatif, yang ditetapkan oleh para manajer operasi untuk di capai dalam waktu dekat.
Tujuan-tujuan jangka pendek membantu menerapkan jangka strategi, paling tidak dalam tiga cara:
1.    Tujuan jangka pendek "mengoperasionalkan" jangka panjang. Jika manajemen suatu perusahaan berkomitmen pada peningkatan penjualan sebesar 20 persen dalam kurun waktu lima tahun, apa target atau tujaun spesifikasinya dalam hal pendapatan selama tahun, bulan, atau minggu berjalan untuk menunjukkan bahwa mereka membuat kemajuan yang sesuai?
2.    Pembahasan mengenai dan kesepakatan atas tujuan-tujan jangka pendek membantu untuk menganggkat masalah dan konflik potensial dalam suatu organisasi yang biasanya memerlukan koordinasi guna menghindari konsekuensi yang bersifat disfungsional.
3.    Tujuan-tujuan jangka pendek membantu implementasi strategi mengidentifikasikan hasil hasil terukur dari rencana tindakan atau aktivitas fungsional, yang dapat digunakan untuk membntu umpan balik, koreksi, dan evaluasi menjadi lebih relevan dan dapat diterima.
Tujuan jangka pendek biasanya disertai dengan rencana tindakan, yang memerlukan tujuan-tujuan tersebut dalam tiga cara. Pertama, rencana tindakan biasanya mengidentifikasikan taktik dan aktivitas fungsional yang akan dilaksanakan dalam minggu, bulan, atau kuartal depan sebagai bagian dari usaha bisnis tersebut untuk membangun keunggulan kompetitif. Di sini, hal yang paling penting adalah kekhususan-apa yang sebenarnya harus dilakukan. Taktik-taktik fungsional akan dibahas dalam bagian berikut dari bab ini. Kedua, dari rencana tindakan adalah kerangka waktu penyelesain yang jelas-kapan usaha tersebut akan dinulai dan kapan hasil akan diperoleh. Ketiga, dari rencana tindakan adalah identifikasi atas siapa yang bertanggung jawab atas setiap tindakan dalam rencana tersebut. Akuntabilitas ini sangat penting untuk memastikan bahwa rencana tindakan benar-benar dilaksanakan.

C.      Kualitas Tujuan Jangka Pendek yang Efektif
·       Terukur
Tujuan jangka pendek akan lebih konsisten jika secara jelas menyatakan apa yang perlu dicapai, kapan hal tersebut akan dicapai, dan bagaimana pencapaiannya akan diukur. Tujuan-tujan semacam itu dapat digunakan untuk memantau efektivitas dari setiap aktivitas ataupun kemajuan kolektif dari beberapa aktivitas yang saling berkaitan. Tampilan 10.3 menggambarkan tujuan jangka pendek yang efektif dan tidak efektif.

Tampilan 10.3
Tujuan Yang Terukur
Contoh Tujuan Yang Buruk
Contoh Tujuan dengan Kriteria Kinerja Yang Terukur
Untuk memperbaiki moral dalam suatu divisi (pabrik, depertemen, dsb)

Untuk mengurangi perputaran (ketidakhadiran, jumlah barang yang di tolak, dsb) di antara manajer penjualan sebesar 10 persen pada 1 Januari 2010.
Asumsi: moral berkaitan dengan hasil-hasil yang terukur (moral yang tinggi dan rendah terkait dengan hasil yang berbeda).
Untuk memperbaiki dukungan usaha penjualan
Untuk mengurangi waktu tunggu antara data pemesanan dengan pengantaran sebesar 8 persen (dua hari) selama 1 Juni 2010.
Untuk mengurangi harga pokok barang yang dipriduksi sebesar 6 persen untuk mendukung pengurangan harga produk sebesar 5 persen pada 1 Juni 2010.
Untuk meningkatkan tingkat pengantaran sebelum jadwal sebesar 5 persen pada 1 Juni 2010
Untuk memperbaiki citra perusahaan
Untuk mengadakan pemilihan opini publk menggunakan sampel acak pada lima kota metropolitan terbesar di pasar AS untuk menentukan skor rata-rata pada 10 dimensi tanggungjawab perusahaan pada 15 Mei 2010.
Untuk meningkatkan skor perusahaan pada dimensi-dumensi tersebut sebesar rata-rata 7,5 persen pada 1 Mei 2010.

Tampilan 10.4
Tujuan Lingkungan Global Dari Milliken: 2009
Prioritas Srtategis
Taktik Fungsional
Tujuan 2009
(Pengurangan 2009 Vs 2008)
Kepatuhan lengkap
Tidak ada insiden lingkungan yang serius
Jumlah insiden yang serius: 0 20% lebih rendah insiden signifikan
Tidak ada limbah tanah
Mengurangi limbah padat
Tidak ada limbah yang di buang di tanah.
Limbah padat yang 5% lebih sedikit meningkatkan penggunaan kembali daur ulang sebesar 75% hingga 78%
Melindungi sumber daya nasional
Mengurangi penggunaan energy
Konsumsi energi per-pon 10% lebih rendah
Melindungi sumber daya nasional
Mengurangi penggunaan air
Konsumsi air per-pon 10% lebih rendah
Tidak ada emisi pada udara
Emisi gas rumah kaca bersih sebesar 0
5% pengurangan emisi gas rumah kaca per-pon
Edukasi lingkungan
100% cakupan pabrik di seluruh dunia
100% persen cakupan pabrik di seluruh dunia
Pengendalian mutu
Pendaftaran ISO-14001
Regulasi ISO untuk St. George; Gillespie; Autotex; Brasil; Zhangliangang; Cina

Tujuan yang terukur mengurangi terjadinya kesalahpahaman di antara para manajer yang saling bergantung yang harus mengimplementasikan rencana tindakan. Jauh lebih mudah untuk menguantifikasikan tujuan dari unit-unit lini (misalnya, produksi) daripada bidang-bidang staf tertentu (misalnya, personalia). Kesulitan dalam menguantifikasi tujuan sering kali dapat diatasi dengan berfokus pada aktivitas yang terukur sejak awal, baru kemudian mengidentifikasi hasil-hasil yang terukur.
·       Prioritas
Meskipun semua tujuan tahunan adalah penting, beberapa pantas diprioritaskan karena pertimbangan waktu atau pengaruh khusus dari tujuan tersebut terhadap keberhasilan suatu strategi. Jika prioritas-prioritas semacam itu tidak ditetapkan, asumsi-asumsi yang paling bertentangan mengenai relatif pentingnya tujuan-tujuan tahunan dapat menghambat kemajuan ke arah efektivitas strategis.
Prioritas ditetapakn melalui cara. Melakuakan pemeningkatan sederhana dapat didasarkan pada diskusi dan negosiasi selam proses perencanaan. Akan tetapi, hal ini tidak lantas megomunikasikan perbedaan riil dalam tingakat kepentingan dari setiap tujuan sehingga istilah-istilah, seperti utama, top, dan sekunder mungkin digunakan untuk mengindikasikan prioritas. Beberapa perusahaaan mengalikasikan bobot (misalnya, 0 sampai 100 persen) untuk menetapkan dan mengomunikasikan prioritas relatif dari tujan-tujuan tersebut. Apa pun metodenya, menyadari prioritas adalah dimensi yang penting dalam nilai implementasi dari tujuan jangka pendek.
Hubungan antara tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang harus membentuk pecahan-pecahan melalui tujuan dasar jangka panjang perusahaan menjadi tujuan jangka pendek yang spesifik dalam area-area operasi yang jelas untuk komunikasi dan negosiasi, yang mungkin penting untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan tujuan dan kegiatan pada tingkat operasi.
Milliken, perusahaan AS-pemimpin global dan penemu dalam industri tekstil glibal, memberikan sebuah contoh yang baik mengenai pemecahan tujuan. Salah satu prioritas jangka panjang adalah kelangsungan usaha-menjadi contoh kepatuhan perusahaan dalam lingkungan global tempatnya berada. Komitmen strategis tersebut telah ada hampir 20 tahun-sejak Roger Milliken merancang empat prinsip dan tujuan strategis untuk seluruh pabrik dan fasilitas Milliken:
Ø Kepatuhan terhadap seluruh peraturan
Ø Berjuang untuk generasi tanpa limbah
Ø Melindungi sumber daya alam
Ø Secara terus-menerus membentuk solusi baru terkait lingkungan

Tampilan 10.4 menunjukkan bagaimana Tim Kelangsungan Milliken menerjemahkan empat tujuan dengan cangkupan luas menjadi tujuan-tujuan jangka pendek yang terpecah dan lebih spesifik serta terukur. Pendekatan pemecahan ini memberikan panduan yang kuat kepada "rekan-rekan" Milliken di seluruh pabrik dan fasilitasnya di seluruh dunia-pemecahan ke bawah dalam spesifikasi dan juga, utamanya, memecah ke atas untuk mengonsolidasikan dan mengevaluasi perbaikan Milliken secara keseluruhan dalam lingkungan kepatuhan global.

D.      Beberapa Taktik Fungsional dalam Manajemen Strategis
1.    Taktik Fungsional yang Menerapkan Strategi Bisnis
Taktik Fungsional adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin yang harus dilakukan di setiap area fungsional pemasaran, keuangan, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta manajemen sumber daya manusia untuk menghasilkan produk dan jasa dari bisnis tersebut. Bisa dikatakan, taktik fungsional menerjemahkan pemikiran (strategi utama) menjadi tindakan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan jangka pendek. Setiap aktivitas rantai nilai dalam suatu perusahaan melaksanakan taktik fungsional yang mendukung strategi bisnis tersebut dan membantu mencapai tujuan strategis.
Taktik fungsional berbeda dari strategi bisnis atau korporat dalam tiga hal fundamental :
1.    Kekhususan
2.    Rentang Waktu
3.    Peserta yang mengembangkannya
Kekhususan dalam taktik fungsional memberikan kontribusi pada keberhasilan implementasi dengan
Ø Membantu memastikan bahwa para manajer fungsional mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dapat berfokus pada pencapaian hasil.
Ø Mengklarifikasikan bagi manajemen puncak bagaimana para manajer fungsional bermaksud untuk melaksanakan strategi bisnis sehingga meningkatkan keyakinan dan pengetahuan mereka pada kendali atas strategi bisnis.
Ø Memfasilitasi koordinasi di antara unit-unit operasi dalam perusahaan dengan mengklarifikasikan bidang-bidang yang saling bergantung dan konflik potensial.

2.    Taktik Fungsional dalam Produksi/Operasi
Fungsi MPO secara paling mudah dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan manufaktur, tetapi fungsi ini berlaku pada jenis-jenis bisnis lainnya (misalnya, perusahaan jasa dan ritel). Taktik MPO harus mengerahkan keputusan mengenai (1) sifat dasar dari sistem POM perusahaan, mencari keseimbangan optimal antara input investasi dan output produksi/operasi. (2) lokasi, desain, fasilitas, dan perencanaan proses dalam jangka pendek. Taktik fasilitas MPO melibatkan keputusan-keputusan mengenai lokasi pabrik, ukuran, penggantian peralatan, dan pemanfaatan fasilitas yang harus konsisten dengan strategi utama dan strategi operasi lainnya.

3.    Taktik Fungsional dalam Pemasaran
Peran dari fungsi pemasaran adalah untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menghasilkan penjualan yang menguntungkan atas produk/jasa di target pasar.

4.    Taktik Fungsional dalam Akuntansi dan Keuangan
Takktik keuangan dengan perspektif waktu yang lebih panjang memandu para manajer keuangan dalam bidang investasi modal jangka panjang, pendanaan kembali utang, alokasi dividen, dan peningkatan modal. Taktik keuangan yang dirancang untuk mengelola modal kerja dan aset jangka pendek memiliki fokus yang segera.

Taktik akuntansi semakin menekankan pengidentifikasian secara akurat atau suatu dasar yang dapat digunakan oleh manajer untuk menentukan nilai relatif dari aktivitas-aktivitas yang berada di seluruh bagian perusahaan yang dapat berkontribusi atas keberhasilan perusahaan. Jadi selain taktik akuntansi yang berfokus pada penentuan posisi perusahaan guna secara akurat taat pada peraturan sekuritas, pajak, dan pertimbangan hukum, perhatian yang dalam taktik akuntansi berada pada penyediaan akuntansi berbasis nilai dari biaya atas penciptaan dan penyediaan produk dan jasa bisnis sehingga manajer pada unit yagn berbeda dan para eksekutif perusahaan dapat benar-benar memahami nilai dari aktivitas-aktivitas yang dijalankan antara unit-unit tersebut.

5.    Taktik Fungsional dalam Penelitian dan Pengembangan
Dengan tingkat perubahan teknologi yang semakin tinggi di kebanyakan industri kompetitif, R&D telah memainkan peran strategis penting di banyak perusahaan. Pilihan penekanan antara penelitian dasar dan pengembangan produk juga melibatkan rentang waktu bagi usaha R&D tersebut. Postur R&D yang defensif melibatkan pada modifikasi produk dan kemampuan untuk meniru atau memperoleh teknologi baru. Perusahaan-perusahaan yang besar dengan kepemimpinan teknologi dalam tingkat tertentu sering kali menggunakan suatu kombinasi dari strategi R&D yang ofensif dan defensif.

6.    Taktik Fungsional dalam Manajemen SDM
Kepentingan strategis dari manajemen sumber daya manusia (MSDM) diterima secara luas pada tahun 1990-an. Taktik MSDM membantu keberhasilan jangka panjang pangembangan calon-calon manajer dan karyawan yang kompeten, penciptaan suatu sistem untuk megelola kompensasi atau peraturan, dan memandu pemanfaatan yang efektif atas SDM untuk mencapai tujuan jangka pendek perusahaan ataupun kepuasan serta pengembangan karyawan. Kecenderungan saat ini dalam MSDM sejajar dengan orientasi kembali dalam akuntansi manajerial dengan melihat kembali struktur biaya perusahaan dari sudut pandang yang baru. Singkatnya, taktik fungsional mencerminkan bagaimana setiap aktivitas utama dalam suatu perusahaan memberikan kontribusi pada implementasi dari strategi bisnis.
Kekhususan dari taktik fungsional dan keterlibatan para manajer operasi dalam pengembangannya membantu memastikan pemahaman atas dan komitmen terhadap strategi yang dipilih. Langkah yang berkaitan dalam implementasi adalah pengembangan kebijakan yang memberdayakan manajer operasi berserta bawahannya untuk membuat keputusan atau bertindak secara otonom.




























BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Tujuan-tujuan jangka pendek membantu menerapkan jangka strategi, paling tidak dalam tiga cara:
4.    Tujuan jangka pendek "mengoperasionalkan" jangka panjang. Jika manajemen suatu perusahaan berkomitmen pada peningkatan penjualan sebesar 20 persen dalam kurun waktu lima tahun, apa target atau tujaun spesifikasinya dalam hal pendapatan selama tahun, bulan, atau minggu berjalan untuk menunjukkan bahwa mereka membuat kemajuan yang sesuai?
5.    Pembahasan mengenai dan kesepakatan atas tujuan-tujan jangka pendek membantu untuk menganggkat masalah dan konflik potensial dalam suatu organisasi yang biasanya memerlukan koordinasi guna menghindari konsekuensi yang bersifat disfungsional.
6.    Tujuan-tujuan jangka pendek membantu implementasi strategi mengidentifikasikan hasil hasil terukur dari rencana tindakan atau aktivitas fungsional, yang dapat digunakan untuk membntu umpan balik, koreksi, dan evaluasi menjadi lebih relevan dan dapat diterima.
Milliken, perusahaan AS-pemimpin global dan penemu dalam industri tekstil glibal, memberikan sebuah contoh yang baik mengenai pemecahan tujuan. Salah satu prioritas jangka panjang adalah kelangsungan usaha-menjadi contoh kepatuhan perusahaan dalam lingkungan global tempatnya berada. Komitmen strategis tersebut telah ada hampir 20 tahun-sejak Roger Milliken merancang empat prinsip dan tujuan strategis untuk seluruh pabrik dan fasilitas Milliken:
Ø Kepatuhan terhadap seluruh peraturan
Ø Berjuang untuk generasi tanpa limbah
Ø Melindungi sumber daya alam
Ø Secara terus-menerus membentuk solusi baru terkait lingkungan
Taktik fungsional berbeda dari strategi bisnis atau korporat dalam tiga hal fundamental :
5.    Kekhususan
6.    Rentang Waktu
7.    Peserta yang mengembangkannya
Kekhususan dalam taktik fungsional memberikan kontribusi pada keberhasilan implementasi dengan
Ø Membantu memastikan bahwa para manajer fungsional mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dapat berfokus pada pencapaian hasil.
Ø Mengklarifikasikan bagi manajemen puncak bagaimana para manajer fungsional bermaksud untuk melaksanakan strategi bisnis sehingga meningkatkan keyakinan dan pengetahuan mereka pada kendali atas strategi bisnis.
Ø Memfasilitasi koordinasi di antara unit-unit operasi dalam perusahaan dengan mengklarifikasikan bidang-bidang yang saling bergantung dan konflik potensial.







DAFTAR PUSTAKA

Kuswadi,M. Manajemen Strategis, Implementasi, Makalah Bahan Kuliah S1, Bangkalan:  Pustaka Pribadi,  Wisma Pangeranan Asri B6 / 8

0 komentar:

Posting Komentar