IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN STRATEGIS
MAKALAH
OLEH
;
SYAMSUL ARIFIN BIN MARHATAB
YAYASAN
MA’ARIF SYAICHONA MOH.CHOLIL
STAI
SYAICHONA MOH.CHOLIL BANGKALAN
PRODI PENDIDIKAN EKONOMI SYARI’AH
BANGKALAN
MARET 2016
IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN STRATEGIS
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah MANAJEMEN STRATEGIS
Dosen Pembina : Dr.H.MOHAMMAD
KUSWADI, M.Pd
OLEH :
SYAMSUL ARIFIN BIN MARHATAB
YAYASAN MA’ARIF SYAICHONA MOH.CHOLIL
STAI SYAICHONA MOH.CHOLIL BANGKALAN
PRODI EKONOMI SYARI’AH
BANGKALAN
MARET 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat Ridho Allah SWT, Makalah yang berjudul : ” Implementasi dalam Manajemen Strategis” ini dapat
penulis selesaikan sesuai yang direncanakan. Salam dan solawat semoga selalu
tercurahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW, semoga pertolongan dan syafaat beliau
terlimpahkan kepada kita sekalian. Amin.
Makalah ini kami susun sebagai sebuah bentuk tugas dari
mata kuliah yang di bimbing oleh dosen Dr.H.MOHAMMAD
KUSWADI, M.Pd. Kepada beliau kami haturkan banyak-banyak terima
kasih. Berkat beliaulah makalah ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat,
terima Kasih kami haturkan pada teman-teman yang telah membantu dari beberapa
aspek.
Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang membaca serta
mengkaji tentang Manajemen Strategis, khususnya teman-teman mahasiswa Ekonomi
Syari’ah semester VI dan prodi lainnya di kampus STAIS Bangkalan.
Bangkalan,
29 Februari 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Halaman
Judul.......................................................................................... i
Kata
Pengantar......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI............................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan Makalah........................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi.......................................................... 3
B. Tujuan Jangka
Pendek.............................................................. 4
C. Kualitas Tujuan
Jangka Pendek yang Efektif.......................... 5
D. Beberapa Taktik Fungsional dalam
Manajeman Strategis........ 9
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan
cara melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh
seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan
pengertian manajemen strategi menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah
perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi
pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai
keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil,
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam
usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang
dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran
(tujuan operasional) organisasi.
Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan
sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan)
serta pengadopsian seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu
untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam kajiannya tentang strategi,
Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya strategi tidak sekedar memiliki dua
elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih
dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan
tiga ‘P’ baru, yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan
(poly).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam
penulisan makalah ini, dirumuskan permasalahan yang mengenai beberapa aspek
implementasi dan beberapa taktik fungsional dalam manajemen strategis.
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Berpijak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan beberapa aspek implementasi dan beberapa taktik fungsional
dalam manajemen strategis, serta memberikan gambaran dikalangan mahasiswa
tentang Manajemen Strategis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Implementasi Menurut Para
Ahli
Secara sederhana
implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky
(dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi.
Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan
bahwa”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.
Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga
dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert
(dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah
sistem rekayasa.”
Pengertian-pengertian di
atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya
aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti
bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu
untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri
sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu kurikulum.
Dalam kenyataannya,
implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan proses untuk melaksanakan ide,
program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat
menerima dan melakukan perubahan.
Dalam konteks implementasi
kurikulum pendekatan-pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan
tekanan pada proses. Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu
aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan, program atau
harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desain (tertulis) agar
dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut. Masing-masing pendekatan itu
mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda.
B.
Tujuan Jangka Pendek
Bab 7 menjelaskan tentang
strategi-strategi bisnis, strategi-strategi utama, dan tujuan-tujuan jangka
panjang yang sangat penting dalam menciptakan masa depan yang sukses. Akan
tetapi, untuk membuatnya menjadi kenyataan, orang-orang dalam suatu organisasi
yang benar-benar "melakakan pekerjaan" di bisnis tersebut memerlukan
panduan mengenai apa yang perlu mereka lakukan. Tujuan jangka pendek
(short-term objectives) adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau
dimaksudkan untuk dapat dicapai dan biasanya kuantitatif, yang ditetapkan oleh
para manajer operasi untuk di capai dalam waktu dekat.
Tujuan-tujuan jangka
pendek membantu menerapkan jangka strategi, paling tidak dalam tiga cara:
1.
Tujuan jangka pendek
"mengoperasionalkan" jangka panjang. Jika manajemen suatu perusahaan
berkomitmen pada peningkatan penjualan sebesar 20 persen dalam kurun waktu lima
tahun, apa target atau tujaun spesifikasinya dalam hal pendapatan selama tahun,
bulan, atau minggu berjalan untuk menunjukkan bahwa mereka membuat kemajuan
yang sesuai?
2.
Pembahasan mengenai dan kesepakatan
atas tujuan-tujan jangka pendek membantu untuk menganggkat masalah dan konflik
potensial dalam suatu organisasi yang biasanya memerlukan koordinasi guna
menghindari konsekuensi yang bersifat disfungsional.
3.
Tujuan-tujuan jangka pendek membantu
implementasi strategi mengidentifikasikan hasil hasil terukur dari rencana
tindakan atau aktivitas fungsional, yang dapat digunakan untuk membntu umpan
balik, koreksi, dan evaluasi menjadi lebih relevan dan dapat diterima.
Tujuan jangka pendek biasanya
disertai dengan rencana tindakan, yang memerlukan tujuan-tujuan tersebut dalam tiga cara. Pertama, rencana tindakan biasanya
mengidentifikasikan taktik dan aktivitas fungsional yang akan dilaksanakan
dalam minggu, bulan, atau kuartal depan sebagai bagian dari usaha bisnis
tersebut untuk membangun keunggulan kompetitif. Di sini, hal yang paling
penting adalah kekhususan-apa yang
sebenarnya harus dilakukan. Taktik-taktik fungsional akan dibahas dalam bagian
berikut dari bab ini. Kedua, dari
rencana tindakan adalah kerangka waktu
penyelesain yang jelas-kapan usaha tersebut akan dinulai dan kapan hasil
akan diperoleh. Ketiga, dari rencana
tindakan adalah identifikasi atas siapa
yang bertanggung jawab atas setiap tindakan dalam rencana tersebut.
Akuntabilitas ini sangat penting untuk memastikan bahwa rencana tindakan
benar-benar dilaksanakan.
C.
Kualitas Tujuan Jangka Pendek yang
Efektif
· Terukur
Tujuan jangka pendek akan
lebih konsisten jika secara jelas menyatakan apa yang perlu dicapai, kapan
hal tersebut akan dicapai, dan bagaimana
pencapaiannya akan diukur.
Tujuan-tujan semacam itu dapat digunakan untuk memantau efektivitas dari setiap
aktivitas ataupun kemajuan kolektif dari beberapa aktivitas yang saling
berkaitan. Tampilan 10.3 menggambarkan tujuan jangka pendek yang efektif dan
tidak efektif.
Tampilan 10.3
Tujuan Yang Terukur
Contoh Tujuan Yang Buruk
|
Contoh Tujuan dengan Kriteria
Kinerja Yang Terukur
|
Untuk memperbaiki moral dalam suatu divisi
(pabrik, depertemen, dsb)
|
Untuk mengurangi perputaran
(ketidakhadiran, jumlah barang yang di tolak, dsb) di antara manajer
penjualan sebesar 10 persen pada 1 Januari 2010.
Asumsi: moral berkaitan dengan
hasil-hasil yang terukur (moral yang tinggi dan rendah terkait dengan hasil
yang berbeda).
|
Untuk memperbaiki dukungan usaha
penjualan
|
Untuk mengurangi waktu tunggu
antara data pemesanan dengan pengantaran sebesar 8 persen (dua hari) selama 1
Juni 2010.
Untuk mengurangi harga pokok barang
yang dipriduksi sebesar 6 persen untuk mendukung pengurangan harga produk
sebesar 5 persen pada 1 Juni 2010.
Untuk meningkatkan tingkat pengantaran
sebelum jadwal sebesar 5 persen pada 1 Juni 2010
|
Untuk memperbaiki citra perusahaan
|
Untuk mengadakan pemilihan opini
publk menggunakan sampel acak pada lima kota metropolitan terbesar di pasar
AS untuk menentukan skor rata-rata pada 10 dimensi tanggungjawab perusahaan
pada 15 Mei 2010.
Untuk meningkatkan skor perusahaan
pada dimensi-dumensi tersebut sebesar rata-rata 7,5 persen pada 1 Mei 2010.
|
Tampilan 10.4
Tujuan
Lingkungan Global Dari Milliken: 2009
Prioritas Srtategis
|
Taktik Fungsional
|
Tujuan 2009
(Pengurangan 2009 Vs 2008)
|
Kepatuhan lengkap
|
Tidak ada insiden lingkungan yang
serius
|
Jumlah insiden yang serius: 0 20%
lebih rendah insiden signifikan
|
Tidak ada limbah tanah
|
Mengurangi limbah padat
|
Tidak ada limbah yang di buang di
tanah.
Limbah padat yang 5% lebih sedikit
meningkatkan penggunaan kembali daur ulang sebesar 75% hingga 78%
|
Melindungi sumber daya nasional
|
Mengurangi penggunaan energy
|
Konsumsi energi per-pon 10% lebih
rendah
|
Melindungi sumber daya nasional
|
Mengurangi penggunaan air
|
Konsumsi air per-pon 10% lebih
rendah
|
Tidak ada emisi pada udara
|
Emisi gas rumah kaca bersih sebesar
0
|
5% pengurangan emisi gas rumah kaca
per-pon
|
Edukasi lingkungan
|
100% cakupan pabrik di seluruh
dunia
|
100% persen cakupan pabrik di
seluruh dunia
|
Pengendalian mutu
|
Pendaftaran ISO-14001
|
Regulasi ISO untuk St. George;
Gillespie; Autotex; Brasil; Zhangliangang; Cina
|
Tujuan yang terukur
mengurangi terjadinya kesalahpahaman di antara para manajer yang saling
bergantung yang harus mengimplementasikan rencana tindakan. Jauh lebih mudah
untuk menguantifikasikan tujuan dari unit-unit lini (misalnya, produksi) daripada bidang-bidang staf tertentu (misalnya, personalia).
Kesulitan dalam menguantifikasi tujuan sering kali dapat diatasi dengan
berfokus pada aktivitas yang terukur sejak
awal, baru kemudian mengidentifikasi hasil-hasil
yang terukur.
· Prioritas
Meskipun semua tujuan
tahunan adalah penting, beberapa pantas diprioritaskan karena pertimbangan
waktu atau pengaruh khusus dari tujuan tersebut terhadap keberhasilan suatu
strategi. Jika prioritas-prioritas semacam itu tidak ditetapkan, asumsi-asumsi
yang paling bertentangan mengenai relatif pentingnya tujuan-tujuan tahunan
dapat menghambat kemajuan ke arah efektivitas strategis.
Prioritas ditetapakn
melalui cara. Melakuakan pemeningkatan sederhana dapat didasarkan pada diskusi
dan negosiasi selam proses perencanaan. Akan tetapi, hal ini tidak lantas
megomunikasikan perbedaan riil dalam tingakat kepentingan dari setiap tujuan
sehingga istilah-istilah, seperti utama, top, dan sekunder mungkin digunakan
untuk mengindikasikan prioritas. Beberapa perusahaaan mengalikasikan bobot
(misalnya, 0 sampai 100 persen) untuk menetapkan dan mengomunikasikan prioritas
relatif dari tujan-tujuan tersebut. Apa pun metodenya, menyadari prioritas
adalah dimensi yang penting dalam nilai implementasi dari tujuan jangka pendek.
Hubungan antara tujuan
jangka pendek dengan tujuan jangka panjang harus membentuk pecahan-pecahan
melalui tujuan dasar jangka panjang perusahaan menjadi tujuan jangka pendek
yang spesifik dalam area-area operasi yang jelas untuk komunikasi dan
negosiasi, yang mungkin penting untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan tujuan
dan kegiatan pada tingkat operasi.
Milliken, perusahaan
AS-pemimpin global dan penemu dalam industri tekstil glibal, memberikan sebuah
contoh yang baik mengenai pemecahan tujuan. Salah satu prioritas jangka panjang
adalah kelangsungan usaha-menjadi contoh kepatuhan perusahaan dalam lingkungan
global tempatnya berada. Komitmen strategis tersebut telah ada hampir 20
tahun-sejak Roger Milliken merancang empat prinsip dan tujuan strategis untuk
seluruh pabrik dan fasilitas Milliken:
Ø Kepatuhan
terhadap seluruh peraturan
Ø Berjuang
untuk generasi tanpa limbah
Ø Melindungi
sumber daya alam
Ø Secara
terus-menerus membentuk solusi baru terkait lingkungan
Tampilan 10.4 menunjukkan
bagaimana Tim Kelangsungan Milliken menerjemahkan empat tujuan dengan cangkupan
luas menjadi tujuan-tujuan jangka pendek yang terpecah dan lebih spesifik serta
terukur. Pendekatan pemecahan ini memberikan panduan yang kuat kepada
"rekan-rekan" Milliken di seluruh pabrik dan fasilitasnya di seluruh
dunia-pemecahan ke bawah dalam spesifikasi dan juga, utamanya, memecah ke atas
untuk mengonsolidasikan dan mengevaluasi perbaikan Milliken secara keseluruhan
dalam lingkungan kepatuhan global.
D.
Beberapa Taktik
Fungsional dalam Manajemen Strategis
1.
Taktik
Fungsional yang Menerapkan Strategi Bisnis
Taktik
Fungsional adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin yang harus dilakukan di
setiap area fungsional pemasaran, keuangan, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan serta manajemen sumber daya manusia untuk menghasilkan produk dan
jasa dari bisnis tersebut. Bisa dikatakan, taktik fungsional menerjemahkan
pemikiran (strategi utama) menjadi tindakan yang dirancang untuk mencapai suatu
tujuan jangka pendek. Setiap aktivitas rantai nilai dalam suatu perusahaan
melaksanakan taktik fungsional yang mendukung strategi bisnis tersebut dan
membantu mencapai tujuan strategis.
Taktik
fungsional berbeda dari strategi bisnis atau korporat dalam tiga hal
fundamental :
1.
Kekhususan
2.
Rentang Waktu
3.
Peserta yang mengembangkannya
Kekhususan dalam
taktik fungsional memberikan kontribusi pada keberhasilan implementasi dengan
Ø Membantu memastikan bahwa para manajer fungsional mengetahui apa yang perlu
dilakukan dan dapat berfokus pada pencapaian hasil.
Ø Mengklarifikasikan bagi manajemen puncak bagaimana para manajer fungsional
bermaksud untuk melaksanakan strategi bisnis sehingga meningkatkan keyakinan
dan pengetahuan mereka pada kendali atas strategi bisnis.
Ø Memfasilitasi koordinasi di antara unit-unit operasi dalam perusahaan
dengan mengklarifikasikan bidang-bidang yang saling bergantung dan konflik
potensial.
2.
Taktik
Fungsional dalam Produksi/Operasi
Fungsi MPO
secara paling mudah dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan manufaktur, tetapi
fungsi ini berlaku pada jenis-jenis bisnis lainnya (misalnya, perusahaan jasa
dan ritel). Taktik MPO harus mengerahkan keputusan mengenai (1) sifat dasar
dari sistem POM perusahaan, mencari keseimbangan optimal antara input investasi
dan output produksi/operasi. (2) lokasi, desain, fasilitas, dan perencanaan
proses dalam jangka pendek. Taktik fasilitas MPO melibatkan keputusan-keputusan
mengenai lokasi pabrik, ukuran, penggantian peralatan, dan pemanfaatan
fasilitas yang harus konsisten dengan strategi utama dan strategi operasi
lainnya.
3.
Taktik
Fungsional dalam Pemasaran
Peran dari
fungsi pemasaran adalah untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menghasilkan
penjualan yang menguntungkan atas produk/jasa di target pasar.
4.
Taktik
Fungsional dalam Akuntansi dan Keuangan
Takktik keuangan
dengan perspektif waktu yang lebih panjang memandu para manajer keuangan dalam
bidang investasi modal jangka panjang, pendanaan kembali utang, alokasi
dividen, dan peningkatan modal. Taktik keuangan yang dirancang untuk mengelola
modal kerja dan aset jangka pendek memiliki fokus yang segera.
Taktik akuntansi
semakin menekankan pengidentifikasian secara akurat atau suatu dasar yang dapat
digunakan oleh manajer untuk menentukan nilai relatif dari aktivitas-aktivitas
yang berada di seluruh bagian perusahaan yang dapat berkontribusi atas
keberhasilan perusahaan. Jadi selain taktik akuntansi yang berfokus pada
penentuan posisi perusahaan guna secara akurat taat pada peraturan sekuritas,
pajak, dan pertimbangan hukum, perhatian yang dalam taktik akuntansi berada
pada penyediaan akuntansi berbasis nilai dari biaya atas penciptaan dan
penyediaan produk dan jasa bisnis sehingga manajer pada unit yagn berbeda dan
para eksekutif perusahaan dapat benar-benar memahami nilai dari
aktivitas-aktivitas yang dijalankan antara unit-unit tersebut.
5.
Taktik
Fungsional dalam Penelitian dan Pengembangan
Dengan tingkat
perubahan teknologi yang semakin tinggi di kebanyakan industri kompetitif,
R&D telah memainkan peran strategis penting di banyak perusahaan. Pilihan
penekanan antara penelitian dasar dan pengembangan produk juga melibatkan
rentang waktu bagi usaha R&D tersebut. Postur R&D yang defensif
melibatkan pada modifikasi produk dan kemampuan untuk meniru atau memperoleh
teknologi baru. Perusahaan-perusahaan yang besar dengan kepemimpinan teknologi
dalam tingkat tertentu sering kali menggunakan suatu kombinasi dari strategi
R&D yang ofensif dan defensif.
6.
Taktik
Fungsional dalam Manajemen SDM
Kepentingan
strategis dari manajemen sumber daya manusia (MSDM) diterima secara luas pada
tahun 1990-an. Taktik MSDM membantu keberhasilan jangka panjang pangembangan
calon-calon manajer dan karyawan yang kompeten, penciptaan suatu sistem untuk
megelola kompensasi atau peraturan, dan memandu pemanfaatan yang efektif atas
SDM untuk mencapai tujuan jangka pendek perusahaan ataupun kepuasan serta
pengembangan karyawan. Kecenderungan saat ini dalam MSDM sejajar dengan
orientasi kembali dalam akuntansi manajerial dengan melihat kembali struktur
biaya perusahaan dari sudut pandang yang baru. Singkatnya, taktik fungsional
mencerminkan bagaimana setiap aktivitas utama dalam suatu perusahaan memberikan
kontribusi pada implementasi dari strategi bisnis.
Kekhususan dari
taktik fungsional dan keterlibatan para manajer operasi dalam pengembangannya
membantu memastikan pemahaman atas dan komitmen terhadap strategi yang dipilih.
Langkah yang berkaitan dalam implementasi adalah pengembangan kebijakan yang
memberdayakan manajer operasi berserta bawahannya untuk membuat keputusan atau
bertindak secara otonom.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen strategi
merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat
oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan.
Tujuan-tujuan jangka
pendek membantu menerapkan jangka strategi, paling tidak dalam tiga cara:
4.
Tujuan jangka pendek
"mengoperasionalkan" jangka panjang. Jika manajemen suatu perusahaan
berkomitmen pada peningkatan penjualan sebesar 20 persen dalam kurun waktu lima
tahun, apa target atau tujaun spesifikasinya dalam hal pendapatan selama tahun,
bulan, atau minggu berjalan untuk menunjukkan bahwa mereka membuat kemajuan
yang sesuai?
5.
Pembahasan mengenai dan kesepakatan
atas tujuan-tujan jangka pendek membantu untuk menganggkat masalah dan konflik
potensial dalam suatu organisasi yang biasanya memerlukan koordinasi guna
menghindari konsekuensi yang bersifat disfungsional.
6.
Tujuan-tujuan jangka pendek membantu
implementasi strategi mengidentifikasikan hasil hasil terukur dari rencana
tindakan atau aktivitas fungsional, yang dapat digunakan untuk membntu umpan
balik, koreksi, dan evaluasi menjadi lebih relevan dan dapat diterima.
Milliken, perusahaan
AS-pemimpin global dan penemu dalam industri tekstil glibal, memberikan sebuah
contoh yang baik mengenai pemecahan tujuan. Salah satu prioritas jangka panjang
adalah kelangsungan usaha-menjadi contoh kepatuhan perusahaan dalam lingkungan
global tempatnya berada. Komitmen strategis tersebut telah ada hampir 20 tahun-sejak
Roger Milliken merancang empat prinsip dan tujuan strategis untuk seluruh
pabrik dan fasilitas Milliken:
Ø Kepatuhan
terhadap seluruh peraturan
Ø Berjuang
untuk generasi tanpa limbah
Ø Melindungi
sumber daya alam
Ø Secara
terus-menerus membentuk solusi baru terkait lingkungan
Taktik
fungsional berbeda dari strategi bisnis atau korporat dalam tiga hal
fundamental :
5.
Kekhususan
6.
Rentang Waktu
7.
Peserta yang mengembangkannya
Kekhususan dalam
taktik fungsional memberikan kontribusi pada keberhasilan implementasi dengan
Ø Membantu memastikan bahwa para manajer fungsional mengetahui apa yang perlu
dilakukan dan dapat berfokus pada pencapaian hasil.
Ø Mengklarifikasikan bagi manajemen puncak bagaimana para manajer fungsional
bermaksud untuk melaksanakan strategi bisnis sehingga meningkatkan keyakinan
dan pengetahuan mereka pada kendali atas strategi bisnis.
Ø Memfasilitasi koordinasi di antara unit-unit operasi dalam perusahaan
dengan mengklarifikasikan bidang-bidang yang saling bergantung dan konflik
potensial.
DAFTAR PUSTAKA
Kuswadi,M. Manajemen Strategis, Implementasi, Makalah Bahan Kuliah S1, Bangkalan: Pustaka Pribadi, Wisma Pangeranan Asri B6 / 8
0 komentar:
Posting Komentar